Light Novel Kimi no Suizo wo Tabetai Terjemahan Indonesia


Kimi no Suizo wo Tabetai Terjemahan Indonesia



Aku ingin memakan pankreasmu
- Kimi no Suizo wo Tabetai –



Penulis :
Sumino Yoru


Ilustrasi :
Loundraw

Alih Bahasa : 
Haruto








SINOPSIS

Suatu hari, aku – siswa SMA - menemukan buku di rumah sakit. “Catatanku Bersama Penyakit” judulnya. Buku itu merupakan buku harian teman sekelasku, Yamauchi Sakura, ditulisnya dengan rahasia. Di dalamnya, tertulis tentang penyakit pankreasnya, hari-harinya dapat dihitung. Begitulah, Aku sebelumnya “Teman-sekelas” menjadi “Teman-Rahasia” baginya. Begitulah seolah aku tertarik padanya, yang sifat berlawanan denganku. Bagaimanapun, dunia yang dipersembahkan gadis yang menderita penyakit itu sama dengan kenyataan yang kejam...






Penjualan Terbaik, pemenang penghargaan debut Sumino Yoru:
“Bestseller 2016 (Overall) oleh NIPPAN” – Posisi ke-4
 “Bestseller 2016 (Paperback Fiction) oleh NIPPAN” – Posisi ke-1 “Bestseller 2016 (Overall) oleh TOHAN” – Posisi ke-5
“Bestseller 2016 (Literary Books) oleh TOHAN” – Posisi ke-1 “Bookstore Grand Prix 2016” – Posisi ke-1
“DA VINCI BUKU OF THE YEAR 2015” – Posisi ke-2
“Bestseller 2015 (Literary Books) oleh TOHAN” – Posisi ke-6
Pada Mei 2017, buku ini telah terjual lebih dari 1,2 juta kopi












 PROLOG

Pemakaman teman sekelasku, Yamauchi Sakura, diadakan pada hari berawan yang tampak tak sesuai dengannya ketika dia masih hidup.
                                                                                                                                                  
Sebagai bukti hidupnya, banyak orang berselimut air mata selama upacara pemakaman, sepertiku yang terjaga semalaman – tanpa hadir disana. Aku tetap berada di rumah saat itu.

Untungnya, satu-satunya teman sekelas yang akan memaksaku datang sudah meninggalkan dunia ini, dan bukan guru kami atau orang tuanya yang menginginkan kehadiranku, aku sendirilah yang membuat keputusan.

Tentu saja, aku, siswa SMA yang bahkan tak dikenal siapa pun seperti itu, seharusnya masuk sekolah - tetapi karena dia meninggal di tengah-tengah liburan sekolah, aku juga tidak masu pergi karena cuaca buruk.

Saat orang tuaku, telah pergi bekerja, kemudian meninggalkan makan siang seadanya untukku, aku tetap mengurung diri di kamarku. Hal yang kulakukan karena merasa sedih dan kesepian akibat kehilangan teman sekelas – berkata seperti itu mungkin salah.

Kecuali karena aku dibuatnya untuk mengikutinya, teman sekelasku – selama ini aku tipe orang yang menghabiskan hari-hari libur di kamar.

Di kamarku, kau akan sering menemukanku membaca buku. Dibandingkan buku panduan dan buku pedoman, aku lebih suka membaca novel. Aku membaca novel sambil bergulir di atas tempat tidur, mengistirahatkan kepala atau dagu di atas bantal putih. Dibanding buku-buku bersampul tebal yang terlalu berat, aku memilih novel ringan.

Buku yang sedang kubaca merupakan sesuatu yang aku pinjam darinya. Buku Single Magnum Opus yang ditemukan oleh si gadis yang tidak membaca buku. Posisinya di rak buku tak berubah sejak aku meminjamnya. Meskipun aku berencana untuk membacanya dan mengembalikannya sebelum dia meninggal, tapi sekarang sudah terlambat.

Karena tidak ada yang bisa dilakukan hal itu, aku berpikir untuk mengembalikan buku itu ke rumahnya setelah aku selesai membacanya. Sembari menyapa fotonya, itulah saat yang tepat untuk mengembalikan buku itu.

Sampai saat ini aku selesai membaca setengah buku, petang telah tiba. Saat menggunakan lampu hp yang mampu menembus tirai tertutup untuk melihat, aku menyadari banyak waktu berlalu saat satu panggilan telepon masuk.

Panggilan telepon yang tak istimewa. Itu dari ibuku.

Meskipun aku mengabaikan dua panggilan pertama, aku menyadari bahwa ini mungkin berhubungan dengan makan malam, jadi aku mengangkat telepon mendekat ke telingaku. Isi panggilannya tentang memasak nasi. Aku memahaminya lalu mengakhiri panggilan itu.

Lalu aku meletakkan telepon di mejaku, aku terkejut dengan kenyataan. Sudah dua hari sejak terakhir aku menyentuhnya. Aku tidak berpikir kalau aku sengaja menghindari hal itu. Entah kenapa - meskipun aku tidak menyangkal bahwa mungkin ada semacam makna untuk itu - aku hanya lupa saja menyentuh ponselku.

Ponselku tipe flip akan membalik saat membuka maupun menutup – Aku membukanya lalu melihat kotak masuk. Tidak ada satu pun pesan yang belum dibaca. Itu wajar saja, sangat wajar. Aku melanjutkan dengan memeriksa pesan terkirim. Lalu ada bagian fungsi panggilan, yang tadi baru saja aku mengunakannya.

Aku telah mengirim pesan kepadanya, teman sekelasku.

Pesan dengan isi hanya sebaris.

Aku tidak tahu apakah dia telah membacanya.

Meskipun aku telah keluar kamar menuju dapur, aku lagi kembali lagi dan telungkup di atas tempat tidurku. Kata-kata yang kukirim padanya membuatku merenung dalam hati.

Aku tidak tahu apakah dia telah melihat itu.

“Aku ingin memakan pankreasmu”

Jika dia membacanya, aku bertanya-tanya bagaimana dia bisa menerima pesanku.

Ketika memikirkan semua itu, aku tertidur.

Pada akhirnya, nasi dimasak oleh ibuku ketika dia pulang.


Aku bertemu dengannya dalam mimpiku - mungkin.
                                                                                                                                                                                                                  

                    Alih Bahasa : Haruto                    

Komentar

Posting Komentar